Judul : Ki Hadjar Sebuah Memoar
Penulis : Haidar Musyafa
Penerbit : Penerbit Imania
Tanggal Terbit : April 2017
Jumlah Halaman : 547 halaman
Membaca buku ini seakan kita dibawa ke masa perjuangan pendirian bangsa Indonesia. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari seorang Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia. Ki Hadjar sudah menjadi aktivis pejuang kemerdekaan sejak masih muda. Berawal menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran bersama Cipto Mangoenkoesoemo, namun pada akhirnya berkecimpung di dunia pendidikan karena sempat tidak lulus dalam bidang kedokteran.
Emosi kita seakan terbawa marah saat penulis menceritakan kekejaman Belanda sewaktu menjajah Indonesia, ada juga kesedihan-kesedihan ketika Ki Hadjar harus menjadi tahanan karena beliau melakukan pergerakan-pergerakan yang dapat mengancam pemerintahan Belanda waktu itu. Kita juga diajak bahagia dan merasa tenang ketika mengetahui di samping Ki Hadjar terdapat sosok-sosok luar biasa seperti ayahnya, kakaknya, dan istrinya Nyi Soetartinah yang luar biasa sabar.
Ki Hadjar yang memiliki nama kecil Soewardi dididik dengan pendidikan agama yang sangat kuat. Hal ini biasanya menjadi pola ketika aku membaca novel sejarah, di mana para pahlawan pasti memiliki fondasi agama yang kuat yang menjadikan jiwa mereka kuat ketika melawan penjajah karena berpegang pada Sesuatu non-material. Begitu pula Ki Hadjar, kombinasi karakter agamis ditambah nasionalis menjadikannya memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat waktu itu terlebih beliau juga merupakan keturunan ningrat namun memiliki sifat yang sangat merakyat, bahkan menolak untuk disebutkan gelar yang ia miliki.
Kepribadian Ki Hadjar sungguh luar biasa, banyak yang dapat dipelajari dalam buku ini. Penulis pun menyampaikannya dengan bahasa yang sederhana, sehingga pesan yang ada dalam buku ini cukup tersampaikan. Buku ini bisa menemanimu terutama juga sedang dalam aktivitas menunggu. Selamat membaca!
0 : 1 = 0, 1 : 1 = 1, 1 : 0 = ~. Pengharapan tanpa pemberian tak akan menghasilkan apapun. Pemberian dengan pengharapan balik hasilnya sebanding dengan pemberian. Pemberian tanpa pengharapan balik akan memberikan hasil tak terhingga. Let's share and see what we get :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kontrol Diri dari Dalam, Rendah Hati pada Alam
Tulisan ini akan lebih banyak bicara refleksi diri, Tentang keberadaan diri yang kadang lupa diri, Tinggal bersama alam namun kita seakan...
-
Judul : Hati tak Bertangga Penulis : Adi Prayuda dan Ikhwan Marzuqi Penerbit : Metagraf Tahun Terbit : Cetakan I, 2...
-
Dalam bukunya 'Mengajar Seperti Finlandia', Timothy D. Walker seorang guru Amerika yang pindah ke Finlandia membagikan 33 strategi...
-
Buku ini menjadi guru sebelum aku terjun aksi pada GUIM (Gerakan UI Mengajar) Angkatan 8. Banyak yang bisa dipelajari dari buku ini. Penul...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar